sumber foto: pixabay.com F. Budi Hardiman dalam bukunya, Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleirmacher sampai Derrida (Kanisius, 2015) menjelaskan bahwa tidak memahami juga bagian dari pemahaman. Ungkapan seperti, “Saya tidak paham dengan dirimu”, menunjukkan bahwa sebenarnya saya melakukan tindakan memahami dengan cara tidak memahami. Ketidakmungkinan saling memahami itulah yang membuat status ini sangat penting bagi peradaban manusia yang hendak dan/atau sedang pacaran. Hal yang sama dijelaskan oleh Paul Verhaeghe dalam esainya bertajuk “From Impossibility to Inability: Lacan’s Theory on the Four Discourses” dalam Does the Woman Exist (1995) tentang bagaimana Lacan mendefinisikan komunikasi secara negatif. Verhaeghe menulis bahwa umumnya tujuan utama dari teori komunikasi yakni membawa komunikasi kepada standar yang sempurna dengan cara menghilangkan segala sesuatu yang ribut (noise) agar pesan bisa dengan bebas mengalir antara sender dan resipien. Namun Jacques Laca...
Blog tentang wacana pembangunan, politik, dan teologi di Indonesia Timur