Skip to main content

Posts

Showing posts with the label sejarah

Menugur Jeda di Kota yang Tak Pernah Tidur

(Sejarah dan Peran Taman Ismail Marzuki dalam Perkembangan Budaya) Para sejarahwan diberikan bakat yang bahkan ditolak oleh para dewa  yaitu mengubah apa yang sudah terjadi! (David Irving, Hitler’s War. 2011:ix) K ita hidup di dunia dengan batas-batas yang sengaja dibuat cair dan kabur. Batas-batas geografis melempem dalam moda transportasi dan aplikasi google map . Batas antara dunia anak-anak dan dunia orang dewasa roboh di hadapan situs film porno. Batas antara masa lalu dan masa kini berpendar di hadapan penyimpanan virtual, dan daftar ini bisa dibuat lebih panjang. Gejala ini merangsek masuk, persis di jantung Indonesia, di Jakarta. Dihimpit berjubel gedung pencakar langit, kota tua itu nyaris tak pernah tidur. Berlaksa kendaraan dan manusia sibuk bergerak, dan tak jarang terjebak macet atau pun diserang kepanikan karena banjir musiman. Di kota itu pula, anonimitas terwujud: tingginya mobilitas membuat orang-orang tidak sungguh-sunguh saling mengenal. Tapi Jakarta hanyalah eks...

Merumuskan Pahlawan

A pa itu pahlawan?   Dalam legenda tentang Roma yang termasyhur itu: di bukit tempat kota itu didirikan, Romulus membunuh saudara kandungnya Remus, sebelum tata dan tertib lahir. Bagaimana seseorang (dibuat) menjadi pahlawan? Bagaimana masyarakat merumuskan standar bagi kita untuk menjadi pahlawan?   Erik Gottfried Christian Brandt, seorang anggota Parlemen Swedia dari Partai Demokrat pernah menominasikan Adolf Hitler untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Nominasi itu terjadi hanya tiga bulan sebelum invansi Nazi ke Polandia yang memicu Perang Dunia II. Tanpa berpretensi menjawabi semua pertanyaan di atas, tulisan ini memiliki tujuan tiga arah antara lain: Pertama , membongkar proses merumuskan pahlawan yang kemudian dibuat menjadi mitos. Kedua , menggambarkan karakteristik dominan yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk menetapkan standar ‘(tidak) menjadi pahlawan”. Ketiga , agensi politik yang memungkinkan setiap orang merumuskan caranya sendiri untuk menjadi pahlawan d...