Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kerja Sama

Neoliberalisasi Masyarakat Adat

Sumber gambar: Foto 1 diambil dari greeners.co. Foto 2 dari dokumentasi AMAN tentang Panen semangka di ladang Masyarakat Adat Batin Beringin-Sakai. Foto 3 diambil dari Facebook/Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang. Foto 4 diskusi masyarakat adat Nusantara/Walhi. Dilema Umum Esai ini ditulis persis ketika saya dan beberapa teman yang tergabung dalam Eco Blogger Squad mengikuti Online Blogger Gathering, Jumat (14/4). Iven itu menghadirkan pembicara dari Walhi Indonesia Perwakilan Sulsel.  Beberapa insight penting yang menjadi concern diskusi coba saya jabarkan dalam tulisan ini secara tematik yang bertujuan menjelaskan mekanisme intervensi kebijakan pembangunan terhadap eksistensi masyarakat adat di Indonesia. Dengan mengambil beberapa contoh kasus, esai ini berargumen bahwa perjuangan masyarakat adat hanya akan solid jika didukung dengan penguatan kapasitas organisasi, basis ideologi gerakan, dan kebiasaan membuat komparasi isu dan metodologi gerakan. Sebelum membahas lebi...

Tata Kelola Sampah Makanan

Aku berpuasa bukan karena keinginan untuk masuk surga. Kakek mengajarkanku berpuasa untuk menahan keinginan dan melihat sejauh mana aku dapat bertahan —N.H Dini dalam "Sebuah Lorong di Kotaku". Akar dan Urgensi Diskusi tentang sampah dan penanganan sampah cenderung bertolak dan berorientasi dari dan pada dua kategori utama yakni tanggung jawab individual dan tanggung jawab bersama. Pada yang pertama, individu dianggap sebagai akar dari permasalahan sampah baik itu rendahnya kesadaran dan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan hingga buruknya manajemen sumber daya manusia dalam lingkup privat seperti keluarga. Sementara itu yang kedua menyoroti komunitas baik skala kecil maupun besar (katakanlah negara) yang tidak memiliki strategi yang tepat untuk mengatur dan mengorganisasi kehidupan bersama. Tanpa harus berpretensi menunjukkan mana pendapat yang paling tepat, artikel ini coba menjelaskan akar soal yang menjadi penyebab pertama kekisruhan dan kekeliruan tata ke...

Kebuntuan Negosiasi COP27 dan Keadilan Iklim

Jika Anda berharap ada masa depan yang cerah dari berbagi jenis forum internasional terkait krisis iklim, sebaiknya artikel ini tidak usah dibaca. Mengapa demikian? Ya, karena saya justru mengkritik hal tersebut, terutama karena solusi yang dihasilkan selalu tidak masuk akal dan berupaya mengindari pembahasan terkait akar penyebab. Artinya, antara sebab dan akibat selalu bertukar tempat. Pertama , solusi yang ditawarkan tidak masuk akal. Kolom opini Tempo 27 November 2022 menulis bahwa Konferensi COP27 di Sharm el-Seikh Mesir menaikan target pembiayaan negara maju dari 100 miliar dollar Amerika tahun lalu menjadi 134 miliar dolar tahun depan. Kesepakatan itu diulang-ulang oleh Sekretaris Jenderal UN Antonio Guterres mengajak untuk menetapkan pajak yang lebih besar bagi perusahan industri fosil untuk meningkatkan pendanaan ( Aljazeera.com , 20 November 2022). Namun, masalahnya bukan di situ. Jika kita bicara tentang keadilan iklim, itu tidak sama dengan penebusan gas rumah kaca seperti...

Distribusi Narasi Transisi Energi

Ulasan ini coba membahas beberapa topik penting. Pertama , menjelaskan wacana transisi energi yang berkembang di Indonesia baik yang didistribusikan oleh rezim state maupun non-state. Kedua , menjelaskan sejauh mana komitmen pemerintah melalui penguatan kebijakan politik energi dalam negeri. Ketiga , kritikan terhadap konsekuensi jangka panjang dan jangka pendek yang menyertai proses produksi dan distribusi wacana tersebut di ruang publik. Keempat , apa yang harus kita lakukan berhadapan dengan kompetisi wacana tersebut baik secara personal maupun kolektif. Dengan menggunakan data dari Newstensity, big data milik PT Binokular Media Utama, tulisan ini menekankan pentingnya menganalisis wacana yang berkembang sebelum mengambil keputusan politik tertentu. Overview Riset media monitoring dilakukan dengan menggunakan topik Transisi Energi. Datanya bersumber dari dashboard Newstensity dengan keyword (kata kunci) antara lain: transisi energi, energi terbarukan, energi baru dan terbarukan...