Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Cerita Pendek

Cerpen Tuhan Mati di Biara

(Judul di atas menjadi judul buku kumcer Tuhan Mati di Biara )   Salah satu adegan dalam film "The Nun". Dalam film tersebut, tampak Taissa Farmiga berperan sebagai biarawati Irene. Sumber foto: Kincir.com 2000 Mungkin akulah wanita pertama yang berani menangis karena sebuah biara. Kegeramanku memuncak saat panggilanku makin sekarat hanya karena lilitan aturan hidup yang baku dan aku.  Aturan yang membuatku terpaksa beranjak pergi, sebelum jatuh ke dalam pelukan pemuda tetangga sebelah.  Apakah ini sebuah dosa? Apakah mencintai itu sebuah dosa? Yang lebih tua itu cinta ataukah agama? Tuhan itu sesuatu ataukah seseorang? Sesudah menemukan kebuntuan atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial tersebut, aku putuskan untuk mengakhiri ziarah panggilanku sebagai seorang biarawati.  Hal yang lumrah bukan, jika seorang wanita sepertiku melakukan hal demikian dalam situasi terjepit? Jawaban kalian menentukan masa depan Gereja Katolik di dunia. Mungkin juga masa depanku....

Cerpen Pegawai Pajak

(Dipublikasikan di antologi cerpen pemenang sayembara menulis cerpen  yang diadakan oleh Penerbit Diva Press ) Satu Jika disuruh memilih, aku lebih suka terlahir sebagai seorang manusia daripada seorang pegawai pajak. Manusia dilahirkan tetapi pegawai pajak diciptakan. Manusia dicintai namun pegawai pajak tidak diacuhkan. Dan bila seseorang dihargai karena ia manusia, sebaliknya pegawai pajak dibenci dengan alasan yang sama, karena ia sekadar manusia. Setelah diterima bekerja di salah satu kantor perpajakan, orientasi hidupku berubah drastis. Itulah masa di mana puluhan sahabat karib perlahan mengambil jarak dariku. Bahkan beberapa di antaranya melontarkan cacian dan sumpah serapah. Membuang ludah sambil mencibirkan bibir lalu menghilang dengan terlebih dahulu membanting pintu rumah. Padahal aku tahu, mereka orang yang baik. Hidup mereka saleh. Prestasi akademik mereka cemerlang. Gagasan mereka jitu dan sarat orientasi. Tetapi dengan pegawai pajak sepertiku, ...

Cerpen Aroma Kopi dan Sisilia*

Saya belum terbiasa meneguk secangkir kopi. Alasan yang melatarbelakangi keengganan tersebut justru karena efek gagal kantuk yang dihasilkan oleh kandungan zat kaffein dalam kopi. Bahkan menurut kesaksian beberapa orang kawan yang begitu maniak kopi, selain membuat sulit tidur, juga menimbulkan gangguan pada jantung. Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk sama sekali tidak meminum kopi mulai saat ini. Satu-satunya teman karib saya ketika sedang membaca hanyalah secangkir teh manis. Ditemani sebungkus rokok, tentunya. Sulit bagi saya untuk menjelaskan apa hubungan antara meningkatnya kreativitas kerja saraf-saraf dalam otak dengan mengisap sebatang rokok. Entahlah, sensasi seperti itu terkesan sangat remeh namun pada hampir setiap detik selalu memberikan saya alasan untuk terus membaca, berpikir, dan menulis hingga saat ini. Kebiasaan saya untuk tidak mengopi terpaksa gagal setelah beberapa hari menetap di tempat ini: Colol, Manggarai. Berdasarkan jadwal yang dikeluar...

Surat Lamaran Kaul yang Misterius

Tujuh bulan kemudian, setelah ia menyelesaikan masa Tahun Orientasi Pastoralnya di Harian Umum Flores Pos , di Ende, Hans mengikrarkan kaul kekal.  Semacam sebuah janji untuk hidup taat, murni, dan miskin demi kerajaan Allah. Kemudian, setelah menjalankan kuliah teologi dengan pendekatan kontekstual selama dua tahun, Hans ditahbiskan menjadi seorang diakon.  Selanjutnya, tahbisan imam akan menyusul setelah masa praktek diakonat dijalankan selama enam bulan. Jika semuanya itu sudah ia lewati, Hans resmi menjadi seorang imam dalam Serikat Sabda Allah (SVD). Dari dalam sebuah kamar, Hans duduk merenung. Membayangkan semuanya itu, rasanya hidup berlalu terlampau cepat. Padahal, baru dua jam lamanya pemuda itu duduk bergeming di depan meja belajar.  Sebuah rak buku berwarna coklat terletak tepat di samping pintu masuk. Beberapa koran harian Flores Pos tampak tercecer di mana-mana.  Pada pintu, ditancapkan sebuah paku panjang sekitar tujuh sentimeter. ...

Cerpen Dalima

Charles Darwin, bapak evolusi, penulis On the Origin of Species, dan suami tercinta bagi sepupunya, Emma Wedgwood (allthatsinteresting.com) Patah hati adalah sebuah perjalanan panjang membenci diri sendiri. Membenci para guru. Membenci orang tua. Membenci pemimpin agama. Membenci Tuhan. Telah menjadi sebuah sikab hidup teramat mulia ketika gadis itu lalu akhirnya membuat keputusan serius: bunuh diri. Semua orang tahu. Ia pada akhirnya membenci kehidupan. *************** Dalima memang gadis tercantik yang pernah kutemukan di sepanjang dunia ini. Jika Anda memintaku sekedar untuk melukiskan kecantikannya itu, jujur aku tak pernah dapat. Otakku belum cukup dewasa dalam menemukan rumusan kalimat yang pantas untuk menjelaskannya padamu. Cukuplah saja kalian paham bahwa ia cantik. Sekumpulan zat yang membuat mata dan jantungmu berhenti berkedip pun berdetak seketika. Kalian pasti akan setuju jika aku mempersunting wanita itu sebagai isteriku. Apa yang kurang dari orang seperti...