Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Artikel Juara Kompetisi

Menemukan Kembali Pesona Guru di Abad Ke-21*

(Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Platform KOCO Schools ) T erlalu banyak kekeliruan ketika kita berbicara tentang kompetensi guru berhadapan dengan revolusi digital. Dalam percakapan sehari-hari, kita sering dibuat bingung dan gagap dengan rumusan pertanyaan yang keliru: apakah tugas guru akan digantikan dengan teknologi di masa depan? Padahal, pertanyaan tersebut keliru dan mesti diubah menjadi lebih tepat: Guru seperti apa yang akan digantikan oleh teknologi dan jenis guru macam apa yang tidak bisa diganti perannya oleh teknologi? Jawabannya jelas: guru yang teknis, repetitif, tidak kreatif, itulah yang akan diganti oleh teknologi. Tapi guru yang mengajarnya inovatif, imajinatif, tidak akan bisa digantikan perannya oleh teknologi. ***   Indonesia Dragonfly Society mengenalkan capung dan habitatnya kepada pelajar Sekolah Dasar Negeri 2 Mangliawan. Sumber foto : dokumentasi IDS. Mempertimbangkan bahwa saat ini kita menggenapi apa yang disebut oleh John Walker pada tahun 1...

Belajar dari UNAIR, Menjadi Kampus Berkelanjutan*

Tampilan slide show picture di beranda website Universitas Airlangga. Sumber foto :  unair.ac.id Keberlanjutan bukan hanya berhubungan dengan lingkungan hijau melainkan konsistensi H al ini yang membuat Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya masuk dalam jajaran 15 perguruan tinggi terbaik dalam hal usaha keberlanjutan kampus versi pemeringkatan UI Green Metric 2020 . Ada enam indikator penilaian yakni pengaturan lahan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, pengelolaan sampah, pengelolaan air, transportasi, serta edukasi dan riset. Sebagai world class university , aspek keberlanjutan tersebut dapat dipertanggungjawabkan mengingat UNAIR merupakan salah satu Perguruan Tinggi Nasional (PTN) tertua di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1954, sesudah Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (selengkapnya bisa dibaca di sini ). Artinya, dalam rangka mengantisipasi masa depan, UNAIR patut dijadikan prototipe perguruan tinggi ya...

Membentuk Kenangan, Mengantisipasi Masa Depan*

  (Merayakan HUT Ke-53 PT Semen Tonasa ) Kantor Pusat Semen Tonasa di Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan, 90651. Sumber Gambar : www.sementonasa.co.id   How many weeks are in a day? and how many years in a month? (Pablo Neruda, The Book of Questions, XXII) L ima puluh tiga bukan sekadar angka. Ia menjelma sejarah yang membuktikan bahwa manusia diciptakan bukan hanya dari berlaksa sel tapi juga dari kisah, ingatan, dan harapan. Inilah yang membuat, bagaimana pun juga, mustahil kita mengalami sejarah di luar tempat (place) sebagai titik tolak kita mengabstrasikan ruang (space). Singkatnya, merayakan HUT selalu berarti merayakan perjumpaan kita dengan beragam ruang dan tempat. Perpsektif ini menjadi sangat penting dibahas persis ketika PT Semen Tonasa merayakan HUT ke-53. Jamak diketahui bahwa lembaga tersebut berperan penting dalam bidang konstruksi dan arsitektural Indonesia. Dengan demikian, merayakan HUT senantiasa mengingatkan kita bahwa bangunan adalah wadah aktivita...

Kanker Payudara dan Masa Depan (Perempuan) Indonesia*

Suka atau tidak suka, masa depan bangsa Indonesia sangat bergantung dari kehidupan kaum perempuan. Dikatakan demikian karena perempuan adalah pelahir generasi masa depan bangsa. Jika perempuan hari ini sehat dan cerdas maka generasi yang akan datang tentu sehat dan cerdas. Penalaran ini merupakan hubungan sebab akibat atau kausalitas yang paling sederhana, apalagi jika kita meletakkan kesehatan kaum perempuan sebagai sebuah topik yang patut didiskusikan secara serius. Persis di tengah gempuran pandemi covid-19 hari ini, ketika perhatian publik mendadak diarahkan pada institusi kesehatan, kanker payudara tidak bisa dianggap sebagai masalah remeh. Terdapat komplikasi soal dan isu yang membuat kanker payudara menjadi bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah politik.  Oleh karena itu, tulisan ini akan menjelaskan apa saja risiko-risiko kesehatan dan risiko-risiko politik yang mesti dihadapi oleh para penderita kanker payudara, terutama kaum perempuan Dalam rangka menjawabi tujua...

Apa yang Kita Bicarakan Ketika Kita Berbicara tentang Sampah Makanan*

  (dari Perbaikan Gaya Hidup ke Kebijakan Politik) Kebersihan dan kerapian bukanlah masalah naluri; itu adalah masalah pendidikan, dan seperti hal-hal besar lainnya, kamu harus menanamkan rasa padanya (Benjamin Disraeli)   Berbeda dengan jenis sampah lainnya, membincangkan sampah makanan berarti berbicara tentang kehidupan manusia dan segala dimensinya. Disebut demikian karena sampah makanan adalah gambaran terdekat dari buruknya penghargaan manusia terhadap hal paling esensial dalam hidupnya: makanan. Atau, jika dibahasakan secara provokatif,  bagaimana mungkin manusia bekerja keras untuk memperoleh makanan yang sesudah itu disia-siakan? Argumen di atas bukan sekadar asumsi semata. FAO  (2014) mencatat, kira-kira sepertiga dari semua makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, hilang atau terbuang percuma setiap tahun.   Secara global , diperkirakan 14 persen makanan yang bernilai sekitar 400 miliar hilang antara panen dan distribusi, 30 persen maka...

Industri Pertahanan Nasional Butuh Wawasan Geopolitik*

(Imajinasi Industri Pertahanan Nasional 10 Tahun Mendatang) War does not determine who is right—only who is left . —Betrand Russel Rapim Kementerian Pertahanan tahun 2018. Merdeka.com/Hari Ariyanti Mustahil membayangkan masa depan industri pertahanan nasional 10 tahun mendatang tanpa adanya informasi yang memadai berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut: Pertama , ketersediaan kebutuhan ALPALHANKAM (Alat-Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan) secara mandiri. Kedua , daya saing industri pertahanan Indonesia di pasar internasional.  Ketiga , dinamika sosial, politik, dan kebudayaan di dalam dan luar negeri. Keempat , inovasi di bidang teknologi dan komunikasi kemiliteran. Tentu saja, empat hal di atas tidak dapat dibahas secara mendetail dalam tulisan ini mengingat betapa luas cakupannya. Sebaliknya, saya coba memberikan gambaran umum yang melaluinya dapat membantu pembaca mengimajinasikan seperti apa eksistensi industri pertahanan nasional 10 tahun me...