Skip to main content

Posts

FEATURE

What We Talk About When We Talk About Singing

Lagu adalah kata-kata bernada. Namun, tidak semua yang bernada dan tidak semua yang mengandung kata-kata, adalah lagu. Meskipun begitu, dilema ini tidak saya jelaskan secara rinci dalam ulasan ini. Hal tersebut merupakan konsentrasi kajian dalam filsafat musik yang berupaya mempelajari sistem penandaan mendasar tentang sifat dan nilai musik serta pengalaman kita tentangnya.  Sebaliknya, uraian ini lebih sosiologis karena berupaya melihat dan memahami sejauh mana peran sebuah nyanyian dalam kehidupan individu dan masyarakat. Dua Perbedaan Utama Uraian ini diawali dengan pembedaan mendasar antara bunyi dan nyanyian (lagu atau musik). Maksudnya, bagaimana pun juga bunyi cenderung bersifat monolitik atau tunggal dan satu arah.  Sebaliknya, lagu adalah kompleksitas terorganisir dari bunyi atau gabungan dari berbagai bunyi yang variatif menjadi sesuatu yang harmonis. Namun, perbedaan di atas belum cukup lengkap dijadikan sebagai definisi sebuah nyanyian. Disebut demikian karena ada ...
Recent posts

SKT dan Masa Depan Tenaga Kerja Padat Karya

  Urgensi Industri rokok di Indonesia memasuki masa di mana ada pertentangan ideologis antara industri kesehatan dan sektor ekonomi yang menjadi penopang kehidupan finansial para pekerja, bukan hanya di bidang pertembakauan namun juga di bidang industri kreatif seperti musik dan promosi. Gejala ini bukan hal baru mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tembakau terbesar nomor enam di dunia, setelah Cina, Brazil, India, USA dan Malawi dengan jumlah produksi sekitar 136 ribu ton atau sekitar 1,91 persen dari total produksi tembakau dunia.  Indikator itu disebabkan oleh potensi negara ini yang memiliki  provinsi penghasil tembakau kualitas baik dan terbesar seperti, Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Di Jawa Timur  ada lima kabupaten sebagai sentra penghasil tembakau terbesar dalam skala nasional seperti, Jember, Probolinggo, Bojonegro, Pamekasan dan Situbondo. Dalam Film Gadis Kretek misalnya, kita diberi pemahaman tentang sejar...

Membongkar Klaim Degradasi Lingkungan Karena Industri Kertas

Pohon-pohon adalah sajak yang ditulis bumi ke atas langit (Khalil Gibran). Ilustrasi industri kertas. (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro) Saya sering mendengar dan membaca pesan singkat bernada preskriptif yang, alih-alih berisi ajakan untuk menyelamatkan lingkungan, opini orang justru cenderung digiring untuk mengurangi penggunaan kertas, seolah-olah degradasi lingkungan hidup disebabkan semata-mata karena industri kertas. Tidak berhenti di situ. Klaim seperti ini secara implisit mengandung asumsi bahwa pilihan paling taktis dan terbaik bagi kelestarian lingkungan hidup adalah dengan menggunakan teknologi digital tanpa kertas. Lalu muncul istilah paperless society, sebuah masyarakat yang menggantikan peran media komunikasi menggunakan kertas dengan media komunikasi digital (virtual). Konsep paperless society tersebut diperkenalkan oleh Frederick Wilfrid Lancaster pada tahun 1978 dengan mengambil contoh transformasi dari manajemen perpustakaan berbasis kertas kepada pengelolaan perpustakaan...

Neoliberalisasi Masyarakat Adat

Sumber gambar: Foto 1 diambil dari greeners.co. Foto 2 dari dokumentasi AMAN tentang Panen semangka di ladang Masyarakat Adat Batin Beringin-Sakai. Foto 3 diambil dari Facebook/Dok. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang. Foto 4 diskusi masyarakat adat Nusantara/Walhi. Dilema Umum Esai ini ditulis persis ketika saya dan beberapa teman yang tergabung dalam Eco Blogger Squad mengikuti Online Blogger Gathering, Jumat (14/4). Iven itu menghadirkan pembicara dari Walhi Indonesia Perwakilan Sulsel.  Beberapa insight penting yang menjadi concern diskusi coba saya jabarkan dalam tulisan ini secara tematik yang bertujuan menjelaskan mekanisme intervensi kebijakan pembangunan terhadap eksistensi masyarakat adat di Indonesia. Dengan mengambil beberapa contoh kasus, esai ini berargumen bahwa perjuangan masyarakat adat hanya akan solid jika didukung dengan penguatan kapasitas organisasi, basis ideologi gerakan, dan kebiasaan membuat komparasi isu dan metodologi gerakan. Sebelum membahas lebi...

Tata Kelola Sampah Makanan

Aku berpuasa bukan karena keinginan untuk masuk surga. Kakek mengajarkanku berpuasa untuk menahan keinginan dan melihat sejauh mana aku dapat bertahan —N.H Dini dalam "Sebuah Lorong di Kotaku". Akar dan Urgensi Diskusi tentang sampah dan penanganan sampah cenderung bertolak dan berorientasi dari dan pada dua kategori utama yakni tanggung jawab individual dan tanggung jawab bersama. Pada yang pertama, individu dianggap sebagai akar dari permasalahan sampah baik itu rendahnya kesadaran dan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan hingga buruknya manajemen sumber daya manusia dalam lingkup privat seperti keluarga. Sementara itu yang kedua menyoroti komunitas baik skala kecil maupun besar (katakanlah negara) yang tidak memiliki strategi yang tepat untuk mengatur dan mengorganisasi kehidupan bersama. Tanpa harus berpretensi menunjukkan mana pendapat yang paling tepat, artikel ini coba menjelaskan akar soal yang menjadi penyebab pertama kekisruhan dan kekeliruan tata ke...